2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi dalam pengertian
secara harfiah,kata “administrasi”berasl dari bahasa latin yang terdiri
atas kata ad dan ministrare.kata ad mempunyai arti yang
sama dengan kata to dalam bahasa inggris yang berarti
“ke”atau”kepada”.Dan kata ministrare sam artinya dengan kata to serve
atau to conduct yang berarti”melayani,membantu dan
mengarahkan”.Dalam bahasa inggris to administer berarti
pula”mengatur,memelihara dan mengarahkan”.
Jadi
kata”administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu,malayani,mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam
mencapai suatu tujuan.(Purwanto:1:2007)
Administrasi
dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya
adalah kegiatan rutin catat mencatat, mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala
aspeknya serta mempersiapkan
laporan.
Administrasi
pendidikan dalam pengertian secara luas adalah segenap proses pengerahan
dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel,spiritual maupun material yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Jadi,didalam
proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat didalam
proses pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan,diorganisasi dan
dikoordinasi secara efektif,dan semua materi yang di perlukan dan yang telah
ada dimanfaatkan secara efisien.
Dalam
pengertian yang luas ini, istilah administrasi juga dapat diartikan sebagai
berikut :
“Administrasi adalah suatu kegiatan
atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama
sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien”.
Pengertian
administrasi pendidikan menurut para
ahli:
1.
Siagian (1992:2) mengemukakan
administrasi adalah “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya”.
2.
Wayong yang dikutip The Liang
Gie (1992:15) mengemukakan bahwa administrasi adalah “kegiatan yang dilakukan
untuk mengendalikan suatu usaha. Kegiatan itu bersifat merencanakan,
mengorganisir dan memimpin”.
3.
Simon sebagaimana dikutip
Handayaningrat (1996:2) mengemukakan “administration is the activities of
groups cooperating to accomplish common goals” (Administrasi sebagai
kegiatan daripada kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan
bersama).
Berdasarkan definisi administrasi sebagaimana dikemukakan di atas
Handayaningrat (1996:3) mengemukakan bahwa administrasi mengandung ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Adanya
kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas 2 orang atau lebih
2.
Adanya
kerjasama dari kelompok tersebut
3.
Adanya
kegiatan/proses/usaha
4.
Adanya
bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan
5.
Adanya
tujuan
4.
Engkoswara (1987:1)
mengemukakan administrasi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah
“suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan
pendidikan secara produktif”.
5.
Sutisna (1989:19) mengemukakan administrasi
pendidikan adalah “keseluruhan proses dengan mana sumber-sumber manusia dan
materi yang cocok dibuat tersedia dan efektif bagi pencapaian maksud-maksud
organisasi secara efisien”.
6.
Sears (1950) sebagaimana dikutip oleh Daryanto
(1998:8) mengemukakan “Education administration is the process as including
the following activities planning, organizing, directing, coordinating, and
control.
7.
Daryanto (1998:8) mengemukakan
administrasi pendidikan adalah “suatu cara bekerja dengan orang-orang, dalam
rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif”.
8.
Nawawi (Daryanto, 1998:10) mengemukakan
“administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan, proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
9.
Dasuqi dan Somantri (1992:10) mengemukakan
administrasi pendidikan adalah upaya menerapkan kaidah-kaidah administrasi
dalam bidang pendidikan.
10.
Soepardi (1988:25) menjelaskan
administrasi pendidikan adalah semua aspek kegiatan untuk mendayagunakan
berbagai sumber (manusia, sarana dan prasarana, serta media pendidikan
lainnya) secara optimal, relevan, efektif, dan efisien guna menunjang pencapaian
tujuan pendidikan.
11. Sagala (2005:27) mengemukakan
bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan,
dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
Berbagai definisi di atas memberikan
gambaran bahwa dalam administrasi pendidikan terkandung makna :
- Administrasi pendidikan dilakukan melalui kerjasama sejumlah orang
- Orientasi pelaksanaan administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
- Administrasi pendidikan memanfaatkan sumber daya pendidikan secara optimal.
- Administrasi pendidikan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa administrasi merupakan suatu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan
kegiatan yang bersifat merencanakan, mengorganisir dan memimpin.
2.1.2 Ruang Lingkup Bidang Garapan
Administrasi Pendidikan
Administrasi
pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang
sangat luas. Secara lebih rinci ruang lingkup administrasi pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Administrasi tata
laksana sekolah
Hal ini meliputi :
1. Organisasi dan struktur pegawai
tata usaha
2. Otorosasi dan anggaran
belanja keuangan sekolah
3. Masalah kepegawaian dan
kesejahteraan personel sekolah
4. Masalah perlengkapan dan
perbekalan
5. Keuangan dan
pembukuannya
b.
Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
hal ini meliputi :
1.
Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2.
Organisasi personel guru-guru
3.
Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4.
Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5. Inservice
training dan up-grading guru-guru
c. Administrasi peserta
didik
Hal ini meliputi :
1.
Organisasi dan perkumpulan peserta didik
2.
Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik
3.
Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik
4. Bimbingan dan
penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)
d. Supervisi pengajaran
Hal ini meliputi :
1. Usaha membangkitkan
dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan
tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2. Usaha mengembangkan,
mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang
lebih baik
3. Mengusahakan
cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
Hal ini meliputi :
1. Mempedomani dan
merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan
dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
2. menyusun dan
melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan
metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan
pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah
3. kurikulum bukanlah
merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak
tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi
para guru dalam menjalankan tugasnya.
f. Pendirian dan perencanaan bangunan
sekolah
Hal in meliputi :
1. Cara memilih letak
dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
2. Mengusahakan,
merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
3. Menentukan jumlah
dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga,dan
sebagainya.
4. Cara-cara penggunaan
gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif, serta
pemeliharaannya secara kontinyu.
5. Alat-alat
perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
g. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan
sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan
jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada umumnya.
Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat
pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan
perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang
lingkup yang tercakup di dalam administrasi pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Administrasi material,yaitu
kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda seperti
:ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
2. Administrasi personel,mencakup
didalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah, dan juga
administrasi peserta didik.
3. Administrasi kurikulum,yang
mencakup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan
kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru, penyusunan
silabus,dan sebagainya.(Tsauri:13-16:2007)
2.1.3 Fungsi Umum Administrasi
Pendidikan dan Penerapannya di Sekolah
Fungsi
umum administrasi yang oleh Henri Fayol dikatakan berlaku bagi setiap
organisasi. Lima fungsi administrasi yang dikemukakannya (1916) adalah:
planning, organization, comamd, coordination dan control. Kelima fungsi ini
kemudian diulang, direvisi dan disempurnakan oleh ahli-ahli lain dengan
mengidentifikasikan elemen-elemen dalam proses administrasi. Akhirnya pada
1950, Sears menyangkal klasifikasi Fayol tersebut, dan Fowlkee pada 1951
mengenal bahwa administrasi pendidikan merupakan sesuatu yang sifatnya kompleks
dan tentu mengandung unsure: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Sebagai
penyimpul adalah Gregg, ahli ini menyarankan dilakukannya analisis terhadap
proses administrasi.
Adapun proses administrasi
pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :
·
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya
tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.
·
Pengorganisasian
(Organizing)
Kerja
sama sekelompok manusia yang terlibat dalam kegiatan ini disebut sebagai
pengorganisasian.
Dengan
demikian maka pada tahap perencanaan telah terwujud adanya bagian-bagian atau
unit-unit, yang secara keseluruhan membentuk satu berjenjang, yang dikenal
dengan nama struktur organisasi. Gambarnya disebut organigram.
·
Penunjukkan
Personal (Staffing)
Staffing
adalah pengisian sesuatu bidang atau unit dengan personal yang akan
melaksanakan tugas kegiatannya.
·
Pengarahan
(Directing)
Pengarahan
adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan
bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
·
Pengkoordinasian
(Coordinating)
Pengkoordinasian
adalah suatu usaha untuk memadu, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan
semua kegiatan yang ada dalam suatu organisasi agar pencapaian tujuan bersama
dapat berjalan dengan serasi dan seimbang.
·
Pelaporan
(Reporting)
Pelaporan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh bawahan untuk menyampaikan hal-hal
yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu
periode tertentu.
·
Pembiayaan
(Budgeting)
Pembiayaan
adalah semua urusan yang berkaitan dengan masalah dana
0 Komentar