
Satu demi satu memasuki mobil. Kami bebas memilih kursi. Setelah semua siap, mobil berjalan menuju destinasi kegiatan yaitu Ngantang. Aku berpikir akan melanjutkan tidurku di bus tetapi itu hanyalah pikiranku saja karena kami membuat perjalanan menjadi bermakna. Kami bernyanyi dan bercerita. Mungkin inilah waktunya dimana kita tak terburu-buru pergi karena waktu perkuliahan segera dimulai, dimana kita tak terburu-buru mengejar pembimbing. Mungkin inilah waktunya dimana kami mengenal keluarga baru yang baru datang dan keluarga yang telah setahun bersama.
Perjalanan membuat kami lebih mengenal tentang apa yang ingin diceritakan. Perjalanan menghilangkan batas baik waktu maupun prioritas. Perjalanan pula membuatku mengenalmu, mengenal begitu luar biasa dirimu dan begitu pun dirimu yang sangat menginspirasi. Perjalanan membuat kita terlepas sejenak dengan tugas yang tiada akhirnya, jurnal, meeting, perpustakaan hingga secangkir white coffee yang membuat kita segera lari ke kantin. Perjalanan membuat kita saling tahu baik dan buruknya tetapi tak sepenuhnya tentang itu. Perjalanan ialah indahnya tentang kenangan.
Sederet lagu dan cerita yang menemani sepanjang perjalanan hingga kami tak terasa telah tiba di tujuan. Kami turun dari bus dan berjalan menuju tempat kami menginap. Penginapan putra dan putri terpisah. Sejenak kami meluruskan kaki sambil mengulang perkenalan karena kami terlalu sibuk sehingga banyak yang tak kenal meskipun telah setahun bersama. Ada yang bilang," tak kenal maka tak sayang". Usai beristirahat, kamipun makan siang kemudian dilanjutkan sholat dzuhur.
Langit terlihat mendung namun hujan tak hadir di siang hari. Kami berkumpul di depan penginapan untuk memulai permainan. Sebuah permainan yang membuat kami mengenal dan bekerjasama dalam satu kelompok. Permainan ini juga membuat kami kenal dengan warga sekitar dan komoditi pertanian seperti bawang merah. Sebenarnya, permainan ini membuatku badmood karena Aku sering kalah. Akupun membuat asyik saja.
Mentari benar-benar tak menampakkan sinarnya dan senja telah tiba. Kami pergi ke penginapan untuk membersihkan diri dan bersiap-siap ke aula. Kami bertemu dengan anak-anak yatim. Kami berkomunikasi bersama mereka dan bercerita. Disini kami belajar bersyukur karena kami memiliki keluarga yang cukup dan disini pula kami belajar sebuah arti semangat.
Angin berhembus dari cela kecil bawah pintu seakan memberi isyarat untuk segera bangun. Tiba-tiba terdengar ayam jantan berkokok, Aku dan teman-teman terbangun. Kami bersiap-siap menuju musholla. Aku merasakan udara yang dingin sekali seperti di pegunungan. Usai sholat subuh, kami bersiap mengenakan pakai olahraga. Aktivitas kami awali dengan senam bersama dan dilanjutkan berbagai game yang membuat kami berkerjasama dalam tim. Ada banyak game yang membuat kami ketawa bersama. Kamipun mengakhiri game dan bersiap-siap untuk menaiki perahu atau bisa disebut kapal kecil. Kami membawa perlengkapan dan naik ke pompong sesuai kelompok.
Kami menelusuri destinasi wisata ini dan berfoto. Selanjutnya, kami menuju bus yang telah menunggu kami. Kamipun kembali ke Kota dimana kami belajar. Semua seakan merasa kelelahan sehingga suasana terasa hening karena banyak yang tertidur begitupun aku. Sesekali aku terbangun saat aku mendengar suara kamera. Kenangan indah selama 2 hari menjadi kenangan terindah bersama kalian. Aku takkan mampu melupakan. Meskipun Aku tak lagi bersama kalian, Aku akan selalu mengenang kenangan ini di setiap hari-hariku.
0 Komentar