Masa putih abu-abu menjadi salah satu part yang sangat berkesan bagi sebagian orang. Apakah kamu salah satunya? Kira-kira, apa yang membuat masa putih abu-abu sangat terkesan? Aku merasakan hal yang sama tapi setiap orang pasti memiliki alasan yang beda-beda. 

Sebagian orang merasa, masa putih abu-abu menjadi momen mencari jati diri. Selain itu, masa abu-abu menemukan arti persahabatan, kebersamaan dan menemukan banyak hal baru serta bertemu teman-teman yang berasal dari berbagai sekolah. Masa putih abu-abu banyak memberikan kesempatan untuk banyak hal yang membuat mandiri dan penuh tantangan.

Banyak banget momen-momen berharga yang dialami selama 3 tahun baik di sekolah maupun di luar sekolah. Apalagi saat berada dipenghujung Putih Abu-Abu. Seketika membuka kenangan-kenangan yang indah sejak kelas X. Di waktu yang tersisa di kelas 12 dapat menjadi waktu yang sangat berkesan untuk selalu bersama-sama. Apalagi, sekarang Putih Abu-Abu fullday school. Namun, diwaktu bersamaan, kita juga harus memiliki prioritas untuk kehidupan setelah putih Abu-Abu.

Persiapan untuk masa depan setelah Putih Abu-Abu harus dipersiapkan sejak awal masuk Putih Abu-Abu agar kita benar-benar memiliki persiapan yang matang. Persiapan ini juga menjadi bagian penting dalam kehidupan. Momen kebersamaan akan berakhir pada waktunya dan kita harus melanjutkan hidup. Kebersamaan ini tidak ada yang abadi dan akan bertemu dengan teman-teman baru dimasa mendatang. 

Membatasi atau memiliki prioritas itu juga perlu diwaktu yang begitu singkat. Bukan bermaksud egois atau menarik diri tetapi memilih untuk fokus mempersiapkan diri. Kadang, kita merasakan banyak kebingungan dipenghujung Putih Abu-Abu. Membuat circle dengan tujuan dan mimpi yang sama itu bagian penting juga. Circle itu bisa menjadi wadah untuk diskusi dan melakukan persiapan bersama. 

Penghujung Putih Abu-Abu juga  menjadi timing dimana harus mengambil keputusan. Keputusan yang tentunya berat. Ada yang memutuskan lanjut kuliah, ada yang memutuskan kerja dan lain-lain. Tentunya setiap keputusan memiliki konsekuensi masing-masing. Dan latar belakang atau support system juga mempengaruhi keputusan yang kita ambil. Apapun keputusan yang kamu ambil, semoga menjadi jalan terbaik untukmu.

Ini yang aku rasakan juga, merasakan berbagai kebingungan dikala itu. Ingin lanjut tetapi tak ada biaya. Orang tua juga belum mengizinkan untuk kuliah. Namun, dengan kegigihan dan komunikasi, orang tua memberikan izin. Mimpi-mimpi yang telah tertutup rapi, akhirnya dibuka kembali. Aku beranikan bermimpi untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Akupun masuk ke Universitas melalui jalur undangan dan mendapat beasiswa. Setelah selesai, Aku kembali melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Magister. Dengan beasiswa, Aku menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 dengan tepat waktu.

Andai, Aku tidak berani memilih keputusan untuk kuliah, mungkin Aku gak akan berada dititik ini. Seperti yang pernah Aku bilang " Setiap Keputusan memiliki Konsekuensi". Tantangan yang dihadapi atas keputusan yang kita pilih bukanlah muda. Semangat ya Kawan....